Tuk tak tuk tak. Jam berdetak
Tak lebih dari 24 jam lagi kita
sudah berada di 2016. Its mean sudah setahun 2015 berlalu dan terlewat. Entah sudah
berapa banyak waktu yang termanfaatkan atau mungkin malah tersiakan.
Year end, year end. Semua sibuk. Entah
sibuk dengan rencana akan kemana berlibur akhir tahun ataupun sibuk dengan
rencana untuk penyambutan awal tahun. Aku? Sibuk apa aku? Yap, tak lebih kurang
dari tahun tahun sebelum, henya menanti malam lalu tidur, tanpa peduli riuh
rendah, jedar jeder bintang gemintang buatan yang bersumber dari bunga api di
luaran sana. Yang jelas aku hanya seperti tidur setahun lalu terbangun untuk
tahun berikutnya.
2016 menjelang, itu artinya sudah
setahun aku di negeri sagu tanah melayu ini, mencari rizki yang telah
dituliskan ilahi, berpeluh suka duka telah terlewati, mulai dari girang karena
kelebihan rezeki ataupun miris hati karena lambatnya terima gaji.
Berawal dari obrolan dengan
seorang teman sebut saja inisialny K.I..K.I yang memamerkan skema keuangannya
untuk tahun depan dengan harapan aku mampu menjadi controlnya sebagaimana aku
mampu menggoda imannya untuk belanja, maka dari hasil “riya’” nya kiki aku pun
tersadar, terevelauasi akan diri sendiri yang setahun mengabdi untuk negeri
namun belum menghasilkan apa-apa, belum bermanfaat bagi siapa-siapa, jangankan
untuk orang lain, untuk diri sendiri saja belum bias menghasil apa-apa, apatah
lagi bagi keluarga.
Setahun di perantauan, tabungan
belum bias dikatakan ada, apalagi lebih dari cukup. Ah, semacam kehidupan yang
tak tertata. Maka 2016 ini seperti sebuah harapan hidup dengan mimpi-mimpi baru
yang lebih menjanjikan dan terarah bagiku, menyusun ulang kembali peta-peta
mimpi, melist kembali benda yang ingin dibuat, dan mencoba untuk take act dari
awal.
Semoga sejumput harapan kembali
menjadi makna.
Salam akhir tahun!
Jom, banyak evaluate diri :D
0 comments:
Post a Comment